senkomsidoarjo.org – Unjuk rasa ratusan warga korban lumpur Lapindo langsung berorasi dan menuntut agar keluhannya terhadap pihak pengembang direspon dewan, mereka adalah menempati Perumahan Kahuripan Nirwana Village (KNV).
"Kami meminta kepada anggota dewan agar menjembatani aspirasi warga korban lumpur hingga kini belum mendapat kejelasan tentang sertifikasi rumah yang kami tempat sampai saat ini. Apalagi fasilitas umum belum bisa kita nikmati seperti listrik dan air," teriak korlap aksi, Hardjono Adi (39) yang juga warga Perumahan KNV CD 11/32, Senin (25/7/2011).
"Kami meminta kepada anggota dewan agar menjembatani aspirasi warga korban lumpur hingga kini belum mendapat kejelasan tentang sertifikasi rumah yang kami tempat sampai saat ini. Apalagi fasilitas umum belum bisa kita nikmati seperti listrik dan air," teriak korlap aksi, Hardjono Adi (39) yang juga warga Perumahan KNV CD 11/32, Senin (25/7/2011).
Hardjono mengaku, hingga kini belum ada tanda-tanda bahwa sertifikat tanah dan fasilitas lainnya terpenuhi. Diataranya PLN dan saluran air. Hingga kini listrik masih menyalur ke tetangga, sedangkan air untuk masak dan mandi masih membeli.
Kedatangan warga dijaga polisi gabungan dari polsek dan Polres Sidoarjo langsung direspon Ketua DPRD Sidoarjo Daud Budi Sutrisno. Dia menemui warga yang ada di depan kantor dewan.
"Saya kecewa kepada pihak pengembang Perumahan Nirwana yaitu PT Mutiara Mansur Sejahtera (MMS). Kami berjanji akan memanggil pihak pengembang beserta muspida Kabupaten Sidoarjo agar cepat-cepat fasilitas warga perumahan dipenuhi," katanya.
Sampai pukul 10.00 WIB, warga masih bertahan di depan kantor dewan dan polisi masih berjaga di lokasi.(detik.com)
