 |
| Muspida Sidoarjo saat lelang bandeng kawak |
senkom sidoarjo - Lelang bandeng kawak yang diselenggarakan di Sidoarjo bertujuan untuk memperingati hari besar keagamaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus menjadikan motifasi bagi petani tambak untuk meningkatkan produksi ikan bandeng sekaligus promosi agar petani tambak lebih meningkat kesejahteraannya. Lelang bandeng kawak ini direncanakan pada Senin 6 Pebruari 2012 mendatang, di pendopo Pemkab Sidoarjo.
“Sejak tahun 2011 kegiatan ini sudah dimulai kembali, setelah beberapa tahun vakum karena bencana lumpur Lapindo,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Ir M. Sholeh.
‘Even ini harus kita bangkitkan, sebab sudah menjadi tradisi masyarakat Kabupaten Sidoarjo sejak dulu, dan termasuk juga untuk menghimpun dana sosial kemasyarakatan’’ kata Sholeh.
 |
| Saiful Illah, bupati Sidoarjo meninmbang bandeng kawak |
Untuk meramaikan even ini, juga digelar pasar malam dan pasar bandeng di beberapa tempat yang biasanya serentak digelar sekalilgus dalam rangka Mauludan.
 |
| Juara bandeng kawak Sidoarjo |
Panitia menetapkan empat pemenang sekaligus pada lelang bandeng kawak 2011 kemarin, Juara pertama diraih Zainuddin, asal Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati, dengan berat 6,801 kilogram, panjang 88 cm dan lebar 19,5 cm. Juara kedua diraih H. Safruddin, SH asal Desa Prasung Tambak Kecamatan Buduran, dengan berat 5,064 kilogram, panjang 18,5 cm dan lebar 18,1 cm. Juara ketiga diraih H. Saiful Bachri Anwar dari Desa Sekardangan RT 01 RW 01 No 1 Sidoarjo, dengan berat 4,685 kilogram, panjang 78,5 cm dan lebar 17,2 cm.
Sedangkan juara keempat diraih Abdulloh Muchlis dari Jl. Malik Ibrahim 45 Sidoarjo, dengan berat 4,354 kilogram, panjang 78,5 cm dan lebar 17 cm , bandeng “KAWAKAN“ ini dipelihara khusus antara 5 – 10 tahun.
Untuk memelihara bandeng kawakan ini harus punya waktu dan perhatian khusus, agar bandengnya bisa bertahan hidup sampai mencapai berat yang diinginkan, begitu juga keamanannya juga selalu dijaga, maklum memeliharanya di tengah area pertambakan yang jauh dari rumah. (wak genok dari berbagai sumber)
