Senkom Rescue saat Gelar Relawan PB |
Senkom Sidoarjo (Banten): Gelar relawan yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) 30-31/10/2012 di Gelanggang Olahraga Maulanan Yusuf, Serang Banten diikuti 600 orang lebih relawan penanggulangan bencana seperti Senkom Mitra Polri Rescue, PMI, Sampoerna Rescue, PKPU, MDMC dan lembaga lainnya yang ada di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
“Para relawan dalam upaya penanggulangan bencana dapat lebih berperan dalam fase sebelum bencana, pada saat terjadi bencana hingga pasca bencana,” kata Ir. Sugeng Triutomo, DESS, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB saat pidato pembukaan Gelar Relawan PB 2012.
Ada beberapa tantangan sehubungan dengan peran relawan, seperti koordinasi, kompetensi, prosedur tetap (protap), jaringan dan kemitraan. Oleh karena itu BNPB menganggap perlu untuk mewujudkan relawan yang tanggap, tangkas dan tangguh dalam penanggulangan bencana (PB), tambahnya.
Alat komunikasi pendukung kebencanaan seperti eQSO, HT yang sudah terhubung secara nasional dan SMS Center nampak terlihat di stan pameran kebencanaan Senkom Mitra Polri Rescue. Peran alat komunikasi seperti HT yang terhubung dengan RPU dan eQSO dalam kebencanaan sangat penting sekali, karena dalam bencana semua alat komunikasi seperti HP baik CDMA maupun GSM biasanya terputus disebabkan karena listrik padam, tower roboh atau sengaja dimatikan untuk keamanan.
Dengan alat komunikasi HT dan eQSO yang terhubung secara nasional, anggota Senkom Mitra Polri Rescue yang berada di lokasi kebencanaan bisa melaporkan dengan cepat keadaan suatu bencana secara akurat berdasarkan data yang ada di lokasi, dari data tersebut dipergunakan untuk memutuskan tindakan selanjutnya dalam operasi SAR.
Berbagai acara diadakan dalam Gelar Relawan PB ini seperti Sarasehan, Apel siaga relawan PB, Diskusi kelompok (cluster), Tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, Pameran PB, Bakti sosial (donor darah dan pengobatan massal) serta Tanam mangrove.
Materi sarasehan tentang Multisector/Cluster Initiatif Rapid Assesment oleh Deputi Penanganan Darurat BNPB, materi Disaster Victim Identivication (DVI) oleh Pusdokes Mabes Polri, materi Peran BMKG dalam Mitigasi Bencana oleh BMKG Provinsi Banten. Sedangkan materi Sekolah Aman oleh Yanti KERLIP, materi Pengembangan Desa Tangguh oleh Drs. Muhtarudin, M.Si. (Yus)
Ada beberapa tantangan sehubungan dengan peran relawan, seperti koordinasi, kompetensi, prosedur tetap (protap), jaringan dan kemitraan. Oleh karena itu BNPB menganggap perlu untuk mewujudkan relawan yang tanggap, tangkas dan tangguh dalam penanggulangan bencana (PB), tambahnya.
Alat komunikasi pendukung kebencanaan seperti eQSO, HT yang sudah terhubung secara nasional dan SMS Center nampak terlihat di stan pameran kebencanaan Senkom Mitra Polri Rescue. Peran alat komunikasi seperti HT yang terhubung dengan RPU dan eQSO dalam kebencanaan sangat penting sekali, karena dalam bencana semua alat komunikasi seperti HP baik CDMA maupun GSM biasanya terputus disebabkan karena listrik padam, tower roboh atau sengaja dimatikan untuk keamanan.
Dengan alat komunikasi HT dan eQSO yang terhubung secara nasional, anggota Senkom Mitra Polri Rescue yang berada di lokasi kebencanaan bisa melaporkan dengan cepat keadaan suatu bencana secara akurat berdasarkan data yang ada di lokasi, dari data tersebut dipergunakan untuk memutuskan tindakan selanjutnya dalam operasi SAR.
Berbagai acara diadakan dalam Gelar Relawan PB ini seperti Sarasehan, Apel siaga relawan PB, Diskusi kelompok (cluster), Tabur bunga di Taman Makam Pahlawan, Pameran PB, Bakti sosial (donor darah dan pengobatan massal) serta Tanam mangrove.
Materi sarasehan tentang Multisector/Cluster Initiatif Rapid Assesment oleh Deputi Penanganan Darurat BNPB, materi Disaster Victim Identivication (DVI) oleh Pusdokes Mabes Polri, materi Peran BMKG dalam Mitigasi Bencana oleh BMKG Provinsi Banten. Sedangkan materi Sekolah Aman oleh Yanti KERLIP, materi Pengembangan Desa Tangguh oleh Drs. Muhtarudin, M.Si. (Yus)