Foto Sumber : http://www.gmahktanjungpinang.org |
Senkomsidoarjo.org | RENUNGAN
Seorang Polisi menghentikan sebuah mobil yang menerobos lampu merah.
Jordi,sang pengemudi menepikan mobilnya.Ketika dilihat,ternyata sang
Polisi adalah sahabatnya semasa sekolah SMA.
"Hai Bob,senang ketemu kamu lagi," sapa Jordi.
"Hallo Jordi,selamat sore," jawab Bobi.
"Sepertinya saya kena tilang niy? Begini sob,saya sedang
buru-buru,istri dan anakku menunggu di rumah" jawab Jordi.
"Aku mengerti,tapi aku melihatmu tadi kamu menerobos lampu
merah,tolong keluarkan SIM-mu" jawab Bobi.
Dengan ketus Jordi menyerahkan SIM dan menutup kaca jendela sambil
bersungut-sungut kecewa.5 menit kemudian Bobi mengetuk kaca,dan
menyerahkan sebuah surat.Bobi pun pergi tanpa berkata-kata.
Dengan kecewa Jordi melihat Surat yang dikiranya surat tilang
tersebut,tapi Jordi heran.Bukan surat tilang yang dia terima,tapi
sebuah kertas yang dilipat dan SIMnya pun dikembalikan.
Penasaran,Jordi membuka kertas yang diberikan dan membacanya.
"Jordi sahabatku.Anak perempuanku satu-satunya meninggal karena
tertabrak pengemudi yang ngebut dan menerobos lampu merah.Pengemudi
itu dihukum penjara selama 3 bulan.Begitu bebas ia bisa bertemu dan
memeluk anak dan istrinya lagi di rumah,sedangkan anak kami
satu-satunya sudah tiada.
Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu,begitu juga kali ini!
dan kami selalu berharap Tuhan berkenan memberi kami seorang anak
lagi,meski sulit,mengingat istriku memiliki fisik yang lemah.
Maafkan aku Jordi.Mohon do'akan permohonan kami agar terkabul.
Berhati-hatilah sob.
(Sahabatmu, Bobi)".
Jordi terdiam tanpa kata!
Semoga renungan ini bisa menjadikan kita lebih bijak dalam
berkendara,taat dan patuh aturan jalan raya!
Menghargai nyawa sendiri dan juga orang lain.
Sumber : Divisi Humas Mabes Polri
@ Senkom Mitra Polri