Ketahanan Informasi Dan Komunikasi

Senkomsidoarjo.org | Laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) semakin hari semakin pesat perkembangannya
dewasa ini,hal ini disebabkan adanya tuntutan dan kebutuhan
manusia yang juga semakin berkembang di berbagai bidang.

Seorang pakar, Anton S Philip (2001) dari RAND Corporation
(Research and Development),lembaga think thank non profit berkelas
dunia,menyatakan hal tersebut di dalam papernya yang berjudul
"The Global Technology Revolution : Bio Nano/Materials Trends and
Theirs Synergies With Information Technology".

Fusi Paper tersebut menyatakan,bahwa di tahun-tahun mendatang
akan terjadi integrasi/revolusi yang berkesinambungan pada laju
perkembangan IPTEK,yaitu : Bio Teknologi,Nano Teknologi dan
Material Teknologi yang bersinergi dengan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) / Information Comunication and Technology (ICT).

Sinergitas ke-4 karakter teknologi tersebut mendukung perkembangan
TIK yang pada kenyataannya berhubungan langsung dengan
kehidupan dan penghidupan manusia.

Pada saat ini,kemajuan di bidang TIK telah merubah wajah dunia
serta sekaligus menggeser pemahaman terhadap suatu kekuatan (power)
atau kedaulatan dari suatu negara.

Kekuatan atau kedaulatan suatu negara saat ini tidak hanya
semata-mata dinilai dari seberapa besar kekuatan militer atau
ekonomi yang dimilikinya,tetapi juga tergantung dari penguasaan
dan pemanfaatan TIK nya.

Hal ini disebabkan,karena di abad ke-21 atau sering disebut
abad informasi,hampir seluruh aktivitas mulai dari aktivitas
personal hingga pemerintahan tidak terlepas dari
pemanfaatan,pemberdayaan dan pengimplementasian TIK.

Tidak dapat dipungkiri, perkembangan TIK di suatu negara
memberikan manfaat besar bagi kemajuan, kemakmuran dan kejayaan suatu
bangsa.

Di dalam perkembangannya, kemajuan TIK juga berdampak pada
perubahan hubungan antarbangsa, baik pada masa damai maupun pada
masa perang.

Melalui pemanfaatan TIK yang konstruktif, hubungan sosial
antarbangsa dapat terselenggara secara langsung dalam waktu
relatif singkat dan tanpa hambatan apapun.

Melalui TIK pula, kemajuan ilmu pengetahuan dapat terdistribusi
dan tersebar luas di tengah-tengah masyarakat.

Adanya pergeseran paradigma strategi pembangunan bangsa dari era
pembangunan industri menuju ke era informasi, memberikan
implikasi terhadap terjadinya proses transisi perekonomian dunia
yang semula berbasiskan pada sumber daya (Resource Based
Economy) menjadi perekonomian yang berbasis pengetahuan (Knowledge
Based Economy).

Untuk mewujudkan terjadinya Knowledge Based Economy di Indonesia,
dibutuhkan penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan TIK yang berperan
sebagai pendukung sekaligus muatan utama produk nasional.

Beberapa manfaat yang dapat diberikan TIK bagi satu bangsa, antara lain :

a. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

b. Meningkatkan daya saing bangsa.

c. Memperkuat kesatuan dan persatuan nasional.

d. Mewujudkan pemerintahan yang transparan.

e. Meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional.

Salah satu bentuk potensi ancaman di abad informasi sekarang
ini adalah dampak pengaruh sosial media via internet pada
sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disadari, merupakan suatu kemustahilan untuk membendung derasnya
arus informasi melalui beragam sosial media, seperti : facebook,
twitter dan sebagainya, yang sudah merupakan suatu kebutuhan
mutlak bagi masyarakat yang hidup di abad informasi saat ini.

Oleh sebab itu, dalam rangka pemenuhan serta terpenuhinya
kebutuhan masyarakat terhadap informasi melalui sarana prasarana TIK,
harus dapat dikelola secara bijak dalam koridor Ketahanan Nasional
demi kepentingan bangsa yang lebih besar.

Namun, tidak dapat dihindari laju perkembangan TIK juga banyak
digunakan untuk berbagai tujuan yang kontra produktif, bahkan
destruktif, baik oleh perorangan (individuals), kelompok (non-state
actors) atau bahkan oleh satu negara (state actors).

Mereka mengeksploitasi informasi guna menyebarluaskan pengaruh dan
dominasinya di dalam peperangan informasi (Information Warfare /
Cyber Warfare).

Di era cyber saat ini, penguasaan dan pemanfaatan TIK yang
destruktif pada dasarnya juga merupakan ancaman bagi Ketahanan
Nasional suatu bangsa.

Ketidakmampuan menghadapi era Cyber dapat menjadi ancaman apabila
suatu bangsa dan negara tidak memiliki kapasitas atau kemampuan untuk
memanfaatkan TIK secara baik, benar dan tepat guna.

PERMASALAHAN.

.
Melihat pada gambaran yang umum sebagaimana dikemukakan di atas,
dalam kajian ini akan dibahas 3 pokok bahasan utama yaitu :

a. Seberapa jauh tingkat pencapaian SDM TIK nasional yang
berkualitas dan memiliki daya saing, guna meningkatkan penguasaan,
pemanfaatan dan pemajuan TIK di Indonesia?

b. Seberapa jauh tingkat pembangunan infrastruktur TIK secara
merata diseluruh wilayah NKRI, agar dapat meningkatkan penguasaan,
pemanfaatan dan pemajuan TIK di Indonesia?

c. Berbagai upaya apakah yang perlu dilakukan di bidang
aturan, regulasi dan perundang-undangan dalam rangka meningkatkan
penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan TIK di Indonesia?

Maksud dan Tujuan

.
Mengacu pada latar belakang dan berbagai permasalahan sebagaimana
diuraikan di atas, maka maksud dari kajian aktual ini adalah
untuk melakukan identifikasi secara cermat dan mendalam mengenai
berbagai kendala, hambatan dan persoalan yang dihadapi dalam
mengembangkan kebijakan yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan
penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan TIK di Indonesia demi
kejayaan bangsa dalam rangka ketahanan nasional.

Adapun tujuan dari kajian aktual ini, adalah menghasilkan
rumusan kebijakan yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan
penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan TIK di Indonesia demi
kejayaan bangsa dalam rangka ketahanan nasional.

KONDISI AWAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI.

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan potensi wilayah
geografinya yang sangat luas serta demografi penduduknya yang
terbesar ke-4 di dunia, ternyata masih belum mampu
mengoptimalkan penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan TIK demi
kejayaan bangsa dalam rangka meningkatkan Ketahanan Nasional.

Menurut data statistik Global Competitiveness Report 2010-2011
dari World Economic Forum (WEF), terkait kondisi penguasaan TIK
di Indonesia, ternyata Indonesia dinilai masih rendah kesiapan
teknologinya (technological readiness), yaitu baru menduduki
ranking ke-91 dunia. Di mana salah satu penyebab utamanya
adalah karena masih rendahnya pemanfaatan TIK secara nasional.

KONDISI GLOBAL.

.
Perkembangan lingkungan merupakan suatu proses menuju integritas
berbagai keterkaitan antar bangsa mengalami percepatan dalam
perkembangannya.

Globalisasi sebagai sebuah interaksi masyarakat bangsa / dunia mampu
melampaui batas-batas konvensional sebuah negara, sehingga sulit
untuk dibendung dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Di era globalisasi informasi perkembangan infrastruktur pendukung
seperti bandwidth dinilai cukup menentukan kemajuan suatu negara
mengingat pengaruh kebutuhan informasi pada produktivitas dan cara
kerja masyarakat.

Ibarat jalan raya untuk mobil, semakin besar jalan raya
(information highway) yang disediakan berupa jaringan informasi
berpita lebar (broadband), maka semakin besar pula fasilitas
untuk mengakses dan memberikan informasi.

Berdasarkan pegukuran perkembangan ekonomi global, Bank Dunia
(The World Bank) menyimpulkan, bahwa setiap peningkatan 10%
penetrasi broadband di negara berkembang, akan meningkatkan Gross
Domestic Product (GDP) negara tersebut sebesar 1,38% point.

Bandwidth berpita lebar (broadband) merupakan infrastruktur
teknologi TIK multiguna yang sangat besar pengaruhnya pada
kemajuan perekonomian suatu bangsa dalam meningkatkan daya saing
bangsa dan negara.

Pengukuran kemajuan TIK yang digunakan suatu bangsa, mengacu
kepada International Telecommunication Union (ITU) melalui buku
Manual for Measuring ICT Access and Use, by Households and
Individuals yang dimaksudkan untuk membantu negara-negara anggota
membuat statistik guna mengukur kemajuan TIK-nya dibandingkan
negara lain.

Pengukuran dan evaluasi diri yang terus menerus sangat vital
untuk digunakan sebagai dasar perencanaan implementasi TIK dalam
berbagai sektor pendukung peningkatan kesejahteraan dan kejayaan
bangsa dan negara.

KONDISI REGIONAL.

Situasi regional yang terus berkembang pada dasarnya tidak terlepas
dari permasalahan global, termasuk meningkatnya kebutuhan
informasi dan TIK pada lingkup global, baik akibat peningkatan
jumlah penduduk, perubahan geografi maupun akibat kebijaksanaan
pemerintah negaranegara di Asia Tenggara.

Pengaruh di lingkungan regional kawasan Asia Timur, ASEAN dan
Asia Pasifik telah melahirkan harapan dan keterkaitan
negara-negara di kawasan tersebut dalam rangka mewujudkan gagasan
berupa stabilitas, kesejahteraan dan keamanan bersama.

Kecenderungan regional memperlihatkan bahwa pemanfaatan TIK
semakin meluas.

Tidak ada satu wilayah pun yang dapat menghindar dari perubahan
yang bersifat global dengan segala tantangan yang menyertainya.

Perubahan global yang begitu cepat menuntut kepekaan dalam
merespon perubahan yang terjadi, agar tetap muncul dalam kancah
persaingan global.

Dunia pendidikan juga harus mengantisipasi kecenderungan global yang
terjadi dengan penyiapan SDM yang berdaya saing.

Di kawasan ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan jumlah
penduduk terbesar dan wilayah terluas.

Negara-negara anggota ASEAN telah menyepakati untuk membentuk
satu komunitas, ASEAN Community yang berbasis pada ASEAN
Connectivity pada tahun 2015.

Para pejabat setingkat menteri se-ASEAN pun sudah mempersiapkan
ASEAN Information Communication Technology (ICT) Masterplan.

Dengan adanya Komunitas ASEAN 2015 tersebut diharapkan
terbentuknya konektivitas dari Komunitas ASEAN akan dapat menjadi
pendukung terjadinya transformasi ekonomi dan sosial di seluruh
wilayah ASEAN.
(Sumber : Berbagai sumber)

Post a Comment

أحدث أقدم
Senkom Mitra Polri Sidoarjo | Informasi | Komunikasi | Kamtibmas | Rescue I Bela Negara