Oleh : Akhmad Munir ( Ketua PWI Jatim/kepala LKBN Antara Biro Jawa Timur
Jatim,Surabaya Rabu,29/07/2015 "Pemberdayaan Media Sosial : Semaikan
Perdamaian,stop Terorisme"
Media online = media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia
(komputer dan internet)
Media online adalah media massa "generasi ketiga"
1.Media cetak (printed media)
*.Koran,tabloid,majalah,buku
2.Media elektronik (electronic media)
*.Radio,televisi dan film/video
3.Media online (cyber journalisme)
*.Pelaporan fakta atau peristiwa melalui internet (wikipedia) berupa
teks,visual/gambar,audio dan audio-visual (video) dalam bentuk :
-website (situs web)
-portal (situs berita)
-radio-online
-Tv-online
-Pers Online
-Mail-online
-dll
Ciri/Karakter Media Online
1.Kapasitas luas-halaman web bisa naskah sangat panjang
2.Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan dimana saja
3.Jadwal terbit bisa kapan saja bisa,setiap saat
4.Cepat,begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang
5.Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet
6.Aktual,berita info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian
7.Update,pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja
8.Interaktif,dua arah dan "egaliter"dengan adanya fasilitas kolom
komentar,chat room,polling,dsb
9.Terdokumentasi,informasi tersimpan di "Bank data"(arsip) dan dapat
ditemukan melalui "link","artikel terkait",dan fasilitas
"cari"(search"
10.Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)yang berkaitan dengan
informasi tersaji
Media Dan Terorisme
Pemberitaan media yang berlebihan memicu munculnya terorisme atau
kekerasan yang lain,contohnya :
1.Polri memastikan bahwa rentetan kasus terorisme di (nama daerah)
selama bulan Agustus bermotif balas dendam terhadap pihak kepolisian
2.Masyarakat yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu
3.Keluarga pelaku yang mengetahui berita di media tersebut merasa
tersinggung dengan pemberitaan hingga mereka marah
4.Memicu tindakan terorisme ataupun kekerasan lain yang bermotif rasa
tidak terima dan balas dendam terhadap pemberitaan media
Motif Terorisme Tidak Tunggal
1.Ideologi yang berorientasi/Motif politik (kekuasaan) ekonomi dan agama
2.Cari Perhatian dari publik (media jadi alat propaganda)
Media Dan Terorisme Ada Hubungan Simbiosis :
1.Simbiosis Komensalisme
- Media untung (ratinga),teroris tak untung dan tak rugi,karena motif
mereka murni Jihad (teroris gak peduli media)
2.Simbiosis Mutualisme
- Media dan teroris sama-sama untung
- Satunya untung dengan rating naik,satunya untung dengan ada propaganda
- Publik rugi karena publik yang gak ikut jadi korban (luka/sandera) dan trauma
- Dampak sampingan : korban marah dan membalas
Solusi : 1.Perhatikan fakta yang ada
2.Jangan berlebihan
3.Kompetensi jurnalis adalah
Memuat/menayangkan
Menyimpan (tak semuanya dimuat karena mikir dampak)
4.Utamakan kepentingan publik (bukan kepentingan pribadi,kelompok atau
kepentingan pemilik media)
5.Selalu berpegang pada kode etik jurnalistik
Buat apa PSK diwawancarai bicara prostitusi ? (Apa mikir dampak untuk
anak-anak ?)
Penangkapan teroris besar-besaran (apa mikir dampak bagi keluarga ?)
Ledakan bom diulang-ulang (apa mikir dampak bagi keluarga ?)
"Jurnalis yang memproduksi berita negatif tanpa memperdulikan efek
buruk dari beritanya tersebut,tidak layak menjadi jurnalis" (Ketua
IJTI Pusat,Yadi Handriana,Musda IJTI Sumbar 25 April 2015)
"Satu-satunya negara didunia yang medianya ceroboh dalam memberitakan
operasi penangkapan teroris dengan menggelar siaran langsung secara
detail hanya Indonesia"
( Ketua Komisi Hukum Dewan Pers ,Stanley Yosep Adi Prasetyo,9 Juli 2015)
Baca berita dapat uang, klik Disini