Senkom Hadiri Workshop Jurnalisme Kebencanaan BNPB


Senkomsidoarjo.org | Senin 13-06-2016 Dua personil Senkom Mitra Polri,
Arif Hidayat (Deppora) dan Mahar Prastowo (Humas), memenuhi undangan
BNPB untuk mengikuti workshop Jurnalisme Bencana di Hotel Alila
Pecenongan Jakarta Pusat.

Sebagai narasumber acara ini adalah Dr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si.,
APU (Kapusdatin BNPB), Dr. Daniel Dakhidae (Pengamat media), Imam
Wahyudi (Dewan Pers) dan Jurnalis Kompad Ahmad Arif, dengan moderator
Dandhy Dwi Laksono.
Tema Workshop Jurnalisme Bencana ini adalah"Tantangan dan Perspektif
Media Massa sebagai Mediator PRB dalam Edukasi Publik".
Media massa baik itu cetak, elektronik maupun online dalam sepuluh
tahun terakhir menjadi'media'dan mitra strategis pemerintah dalam
konteks penyebaran informasi bencana kepada publik.

Di sisi lain, perkembangan media sosial seperti twitter, facebook,
atau instagram memberikan ruang bagi individu untuk memberitakan
kepada publik dengan sangat cepat. Pemerintah dengan sumber daya
terbatas dalam memberikan akses sangat terbantu dengan keberadaan
media massa baik yang berada di tingkat nasional maupun daerah, serta
eksistensi jurnalisme warga melalui media sosial.
Sementara itu, pada konteks penanggulangan bencana, pengarusutamaan
pengurangan risiko bencana (PRB) menjadi mandat utama bagi setiap
aktor penanggulangan bencana.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa di bidang PRB, United Nations
International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR), turut mengajak
media massa untuk berperan lebih besar pada PRB. UNISDR selalu
mengajak keterlibatan setiap pihak, khususnya media massa, dalam
konteks tersebut karena media massa merupakan kekuatan yang luar biasa
dalam memberikan informasi salah satu perannya untuk mengedukasi
publik.
Kita dapat mengambil pelajaran salah satunya, pemberitaan media massa
terkait pembangunan kereta api cepat Jakarta–Bandung yang tidak
memperhitungkan risiko bencana dalam perencanaannya. Berbagai media
massa memberitakan kepada publik sehingga muncul kritik dan upaya
dilakukannya kajian risiko bencana terhadap pembangunan kereta api
cepat tersebut. Konteks seperti ini sepatutnya dilakukan media massa
dalam pengambilan peran sebagai mediator PRB dalam edukasi publik.

Pada pertemuan Sendai pada Maret 2015, empat persatuan penyiaran
(Afrika, Uni Emirat, Asia-Pasifik dan Eropa) berkomitmen untuk
mendorong keterlibatan media massa yang lebih besar dalam PRB, dan
memberikan peran yang signifikan dalam diseminasi informasi kepada
publik.

Komitmen tersebut sangat kuat dalam mewujudkan kesadaran masyarakat
terhadap setiap ancaman bahaya dan pentingnya PRB.
Dalam kerangka tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
menyelenggarakan workshop terkait jurnalisme bencana dengan tema
"Tantangan dan Perspektif Media Massa sebagai Mediator PRB dalam
Edukasi Publik".
Konteks yang diangkat dalam workshop tersebut menekankan pada kampanye
PRB bagi media massa dan etika jurnalisme bencana.
Tujuan dari workshop ini ialah untuk mendorong pegiat media untuk
turut mengkampanyekan PRB melalui media massa, mendapatkan ide-ide
bersama dalam menyusun berita yang bermuatan PRB melalui media massa,
mengkampanyekan jurnalisme bencana yang beretika, serta memetakan
jurnalisme persoalan peliputan bencana di Indonesia.
Hal menarik yang kemudian jadi bahasan penting sepanjang acara, ialah
mengenai pentingnya mengembalikan fungsi edukasi media. "Namun penting
dilakukan adalah membekali insan media dengan pengetahuan mengenai
kebencanaan, sehingga selain akan berpengaruh pada bobot penyajian
berita, awak media juga memahami kondisi lapangan seperti pada
perimeter mana dapat masuk melakukan liputan, etika melakukan liputan
bencana dan menyajikannya ke masyarakat, juga memiliki bekal untuk
penyelamatan minimal untuk diri sendiri," ungkap Mahar berbicara di
depan forum di awal acara.

Saat ini, pemberitaan bencana di Indonesia masih permisif dengan
bahasa dan penyajian gambar yang dinilai kurang pantas.

Sumber : kab-tangerang.senkom.or.id

Post a Comment

أحدث أقدم
Senkom Mitra Polri Sidoarjo | Informasi | Komunikasi | Kamtibmas | Rescue I Bela Negara