Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Timur akan menyelenggarakan Diklat Deteksi Dini di Wonosalam (25-26/2/17), direncanakan Irjen. Pol. Drs. Machfud Arifin, S.H., Kapolda Jatim akan membuka acara tsb,, hal ini diketahui setelah pengurus Senkom Mitra Polri Provinsi Jatim audiensi dengan Kapolda Jatim Selasa kemarin.
Peserta deteksi dini diperkirakan diikuti 500 anggota Senkom Mitra Polri dari kab/kota se Jatim, kata Wahyu Setiono sekretaris Senkom Mitra Polri Provinsi Jatim dalam keterangannya.
Diklat Deteksi Dini yang diadakan Senkom Mitra Polri ini merupakan wujud partisipasi aktif dalam menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dengan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan.
Pemerintah dalam hal ini Polri juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Jawa Timur.
Dengan terbangunnya kesadaran maka tercipta kepedulian dari anggota Senkom Mitra Polri untuk menginformasikan kemungkinan gejala-gejala atau isu-isu yang ada maupun yang akan timbul di masyarakat sehingga potensi konflik bisa dideteksi sedini mungkin, tambahnya.
Selain itu, lanjut Wahyu, penanganan persoalan atau gangguan kamtibmas harus juga memperhatikan soal komunikasi antarelemen masyarakat mulai dari RT/RW termasuk organisasi kemasyarakatan dan pihak pemerintah.
Komunikasi dan koordinasi menjadi hal penting dalam penanganan persoalan kamtibmas karena dapat mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas secara cepat. (Y)
Peserta deteksi dini diperkirakan diikuti 500 anggota Senkom Mitra Polri dari kab/kota se Jatim, kata Wahyu Setiono sekretaris Senkom Mitra Polri Provinsi Jatim dalam keterangannya.
Diklat Deteksi Dini yang diadakan Senkom Mitra Polri ini merupakan wujud partisipasi aktif dalam menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dengan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan.
Pemerintah dalam hal ini Polri juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Jawa Timur.
Dengan terbangunnya kesadaran maka tercipta kepedulian dari anggota Senkom Mitra Polri untuk menginformasikan kemungkinan gejala-gejala atau isu-isu yang ada maupun yang akan timbul di masyarakat sehingga potensi konflik bisa dideteksi sedini mungkin, tambahnya.
Selain itu, lanjut Wahyu, penanganan persoalan atau gangguan kamtibmas harus juga memperhatikan soal komunikasi antarelemen masyarakat mulai dari RT/RW termasuk organisasi kemasyarakatan dan pihak pemerintah.
Komunikasi dan koordinasi menjadi hal penting dalam penanganan persoalan kamtibmas karena dapat mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas secara cepat. (Y)