News Senkom|Guna meningkatkan kemampuan anggota, se-Jawa Tengah, Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Tengah mengadakan Diklat Peningkatan SDM Senkom Rescue yang dilaksanakan melalui Zoom dan diikuti oleh Senkom Mitra Polri se - Jawa Tengah, Minggu (27/2/2022).
Ketua Panitia Diklat DR. Khotimul Husein MSi. mengatakan Diklat ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam kesiapsiagaan bencana di Jawa Tengah.
"Pesertanya dari semua kota dan kabupaten se Jawa Tengah, khususnya bidang SAR," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Tengah, H Guntur Ivanto ST, MT dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya Diklat ini bertujuan agar semua peserta yang ada di PBSAR masing - masing Kabupaten/Kota bisa mempunyai atau meningkatkan kemampuan dalam kesiapsiagaan bencana.
"Jadi anggota bisa segera mengidentifikasi dengan cepat potensi-potensi bencana yang ada di daerah masing-masing," ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan Diklat.
Lebih lanjut Guntur berharap tugas Senkom Mitra Polri khususnya di Jawa Tengah sebagai pelindung masyarakat, bisa berfungsi dengan baik.
Maka dengan adanya Diklat ini kemampuan peserta diharapkan bisa meningkat sehingga ketika diterjunkan di masyarakat atau di lapangan dan bertemu dengan ormas-ormas lain bisa bekerja sama dengan baik.
Kemudian, Ketua Pembina Senkom Jawa Tengah H Agus Rudy Hartono ST mengingatkan kepada peserta bahwa Senkom adalah ormas yang besar maka harus berkontribusi pada masyarakat sekitar dan membantu pemerintah.
"Apalagi kita kemarin dapat penghargaan lewat Ketua Umum Senkom Mitra Polri sebagai Ormas yang paling responsif, itu harapannya sampai di tingkat Kecamatan kita bisa berfungsi dengan baik," ujar Agus Rudy.
Maka dirinya berharap peserta yang ada di Kabupaten/Kota yang mengikuti Diklat, harus sungguh - sungguh dan hasilnya akan bermanfaat.
"Silahkan mengambil ilmu dari Pemateri sebanyak-banyaknya agar nantinya bisa mengimplementasikan di daerahnya masing-masing," pesannya.
Adapun materi yang disampaikan adalah pengurangan risiko bencana yang diberikan PP Senkom Mitra Polri Departemen PBSAR, Edi Ermawan.
Mulai dari perencanaan penanggulangan bencana (Disarter management plan) baik mitigasi, kontinjensi, operasi dan pemulihan.
Edi memaparkan bahwa risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
Lalu probabilitas timbulnya kerusakan atau kerugian (jiwa, harta, kehidupan dan lingkungan) yang diakibatkan oleh interaksi antara ancaman bahaya (yang disebabkan oleh alam atau manusia) dengan kondisi yang rentan dan kapasitas yang rendah.
"Peserta Diklat dibekali kemampuan untuk menghadapi ancaman atau bahaya dengan begitu diharapkan bisa menurunkan risiko bencana," ujarnya.
Selain itu juga dibekali peningkatan kemampuan Tanggap Darurat Bencana yang diberikan Biro PB SAR Jateng, Rofik Fauzan pada materi selanjutnya.
Materi ini diberikan kepada anggota untuk menguasai ilmu dasar-dasar tanggap darurat karena tanggap darurat itu merupakan kejadian luar biasa yang tidak mampu ditangani oleh kapasistas masyarakat setempat.
Maka tujuan intervensi Tanggap Darurat untuki memastikan keselamatan jiwa dan kesehatan masyarakat.
Lalu meringankan penderitaan dan memenuhi kebutuhan dasar hidup bermartabat bagi warga, khususnya kelompok rentan (usia, kelamin, fisik)
"Juga memperbaiki fasilitas/infrastruktur yang rusak
dan bisa menemukan solusi-solusi layak yang berkelanjutan
," jelas Rofik.
Selain itu juga dibekali dalam menghadapi hambatan-hambatan dan cara koordinasi guna memberikan solusi untuk mengatasi sehingga tanggap darurat lebih efektif.
Sehingga Siaga darurat bisa ditetapkan setelah ada tanda-tanda darurat bahwa kemungkinan besar bencana segera terjadi dan bisa diantisipasi. (phmal) (agusc)