250 Anggota Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Timur mengikuti Diklat Kamtibmas Dan Bela Negara di Gayungan Surabaya 21/11/22 |
Senkomsidoarjo.or.id
| SURABAYA – 250 Anggota Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Timur mengikuti
Diklat Kamtibmas Dan Bela Negara yang diadakan oleh Pengprov Senkom Mitra Polri
Jawa Timur bertempat di Aula Pondok Sabilurrosyidin, Jl.Gayungan VII/11
Surabaya, Senin (21/11/2022)
Hadir dalam
diklat, Jajaran TNI dari Kodam V Brawijaya yang diwakili Pabandya Wanwil
Sterdam V/Brawijaya Letkol Inf. Budi Santoso, Kapolda Jatim yang diwakili Kasubditbintibsos
Ditbinmas Polda Jatim Kompol Bahrun Nasikin S.Ag, M.A, Bakesbangpol Provinsi
Jatim yang diwakili Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Jawa Timur, Johan
Fitriadi, Ketua Senkom Mitra Polri Provinsi Jatim beserta jajaran Pengprov Senkom Jatim dan para Pembina
Senkom, Ketua Senkom Kab/Kota beserta
jajaran pengurus dan para kader Senkom Kab/Kota Se Jatim.
Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda Jatim Kompol Bahrun Nasikin S.Ag, M.A saat membuka Diklat Kamtibmas Dan Bela Negara Senkom Jatim |
Diklat dibuka
langsung oleh Kapolda Jatim yang diwakili oleh Kasubditbintibsos Ditbinmas
Polda Jatim Kompol Bahrun Nasikin S.Ag, M.A
Dalam sambutannya
Kompol Bahrun Nasikin S.Ag, M.A mengapresiasi performa Senkom Mitra Polri, baik
dari segi pakaiannya maupun kedisiplinannya.
Beliau mengungkapkan bangsa Indonesia berdiri berlandaskan Empat
Konsensus Nasional, yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Empat
Konsensus adalah sebuah kesepakatan bersama the founding fathers dimana
Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi
negara yang artinya sebuah peraturan harus sejalan dengan UUD 45, tidak boleh
bertentangan. Kemudian Bhineka Tunggal Ika dan NKRI sebagai bentuk negara,”
katanya.
Bahrun
mengilustrasikan Empat Konsensus Nasional seperti bangunan rumah yang kokoh.
Pondasinya ialah Pancasila, dinding sebagai benteng dan pelindung dari ancaman
adalah UUD 1945, atap sebagai pelindung dari panas dan hujan itulah NKRI. Dan
penghuni rumah adalah Bhineka Tunggal Ika.
“Kalau sampai
pondasi rumah diganti apa yang terjadi? Rumah akan roboh dan isi rumah akan
terlantar. Makanya siapapun dan kelompok apapun yang mengganti atau punya
cita-cita yang mengganti dasar negara disebut dengan radikalisme,” serunya.
Ia menegaskan
Indonesia bukan negara agama, akan tetapi Indonesia adalah negara yang
beragama. “Dan Pancasila sesungguhnya selaras dengan nilai-nilai ajaran semua
agama, terutama agama Islam,” pungkasnya.
Pabandya Wanwil Sterdam V/Brawijaya Letkol Inf. Budi Santoso memberikan arahan dalam Diklat Kamtibmas Senkom Jatim |
Sambutan kedua
oleh Kodam V Brawijaya yang diwakili Pabandya Wanwil Sterdam V/Brawijaya Letkol Inf. Budi Santoso.
Dalam sambutannya
beliau mengatakan menjaga kedaulatan NKRI kewajiban warga negara Indonesia
(WNI), bukan semata-mata tugas TNI.
“Bela negara
tak sekedar mengangkat senjata. Namun sebagai kecintaan warga negara terhadap
bangsanya bisa dilakukan dengan memerangi narkoba, mengatasi wabah dan membantu
ketahanan pangan dan energi, sesuai profesinya masing-masing,” ujarnya.
Seperti dampak perang Rusia-Ukraina, dunia saat ini mengalami krisis pangan dan energi. Maka petani mewujudkan bela negara di bidang ketahanan pangan.
Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Jawa Timur, Johan Fitriadi saat memberikan arahan dan sambutan didepan peserta Diklat |
Sementara
itu, Kabid Integrasi Bangsa Bakesbangpol Jawa Timur, Johan Fitriadi, mengatakan
generasi muda agar dapat memahami nilai-nilai luhur Pancasila untuk menjaga
keutuhan NKRI. Sebab, masih ada ancaman yang berusaha mengganti ideologi
Pancasila melalui propaganda hingga menyebarkan berita bohong (hoax).
“Saya yakin
anggota Senkom Mitra Polri murni Pancasilais,” tuturnya.
Keyakinan itu
Johan buktikan dengan memanggil salah satu anggota Senkom Mitra Polri secara
acak agar maju kedepan, lalu mengucapkan Pancasila dengan lantang diikuti
seluruh peserta. Dengan sempurna ia berhasil menuntaskan tantangan itu.
“Banyak
masyarakat maupun pejabat publik yang tidak hafal Pancasila. Makanya saya
memberi tantangan bagi anggota Senkom Mitra Polri untuk mengucapkan sila
Pancasila,” ujarnya.
Memasuki
tahun politik 2024, lanjut Johan, Bakesbangpol mengajak kolaborasi dan sinergi
dengan Senkom Mitra Polri untuk mengawal Pemilu damai. Dan merawat persatuan
dan kesatuan agar Provinsi Jawa Timur tetap aman dan kondusif.(agusc)
Jelang Musprov ke-4, Senkom Mitra Polri Jawa Timur Gelar Rapimprov Tekankan 3K