Senkomsidoarjo.or.id | CILACAP - Senkom Rescue Cilacap menunjukkan komitmennya dalam berbakti kepada bangsa dan negara dengan terus berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan di wilayahnya. Pada Jumat (15/12/2023), sebanyak 25 personil Senkom Rescue Cilacap turut serta bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap dan relawan untuk melaksanakan kegiatan pemasangan bronjong sabut kelapa di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap, Jawa Tengah.
Pemasangan bronjong sabut kelapa ini melibatkan sekitar 280 orang, termasuk unsur Forkopimda, pentahelix, akademisi, dan relawan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya bersama untuk menangani permasalahan abrasi pantai di Kabupaten Cilacap.
Plt Kalak BPBD Cilacap, Slamet Arif Praptomo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inovasi dalam penanganan abrasi pantai dengan memanfaatkan bahan baku yang ramah lingkungan. Beliau menyebutkan bahwa bronjong sabut kelapa sebelumnya telah diujicobakan di beberapa pantai, seperti Pantai Kemiren Cilacap Selatan, Pantai Sidayu Binangun, dan Pantai Bungso Nusawungu, yang telah berhasil membentuk tanggul pantai.
"Dalam kegiatan ini, sebanyak 150 bronjong sabut kelapa dipasang sepanjang 50 meter di Pantai Sodong, Kecamatan Adipala. Sistem kerjanya adalah pasir yang datang ke pantai akan terperangkap oleh bronjong, membentuk bukit, dan membuat pantai menjadi lebih landai," jelas Slamet.
Menurutnya, Pantai Sodong memiliki tingkat bencana abrasi dan tsunami yang cukup tinggi. Abrasi yang terjadi di pantai ini cukup serius, sehingga pemasangan bronjong sabut kelapa menjadi langkah mendesak.
"Pemasangan bronjong ini adalah salah satu upaya mitigasi bencana, terutama mengingat Pantai Sodong rawan terhadap bencana tsunami," tambahnya.
Ketua Senkom Cilacap, H. Saryono Harso SE, yang dihubungi terpisah, membenarkan partisipasi Senkom Rescue Cilacap dalam kegiatan tersebut.
"Sesuai tugas pokok dan fungsi Senkom Rescue, dengan slogannya 'Siaga Di Saat Aman Ada Saat di Butuhkan,' kami siap membantu pemerintah dan masyarakat," ungkapnya. (ghoni)