Gambar Ilustrasi by Bing Image Creator |
Senkomsidoarjo.or.id | Microsleep saat mengemudi merupakan fenomena yang sangat berbahaya dan seringkali diremehkan. Pada dasarnya, microsleep adalah periode singkat di mana otak secara tiba-tiba memasuki fase tidur, meskipun mata mungkin tetap terbuka. Episode ini bisa berlangsung hanya beberapa detik, namun dampaknya bisa fatal, terutama saat berada di belakang kemudi.
Bayangkan seorang pengemudi yang sedang melaju di jalan raya. Tiba-tiba, tanpa peringatan, ia mengalami microsleep. Dalam beberapa detik itu, kendaraannya dapat melenceng dari jalur, berpotensi menabrak kendaraan lain, objek di jalan, atau bahkan pejalan kaki. Kecepatan tinggi ditambah dengan ketidakmampuan pengemudi untuk bereaksi selama beberapa detik tersebut menciptakan kondisi yang sangat berisiko.
Gambar Ilustrasi by Bing Image Creator |
Bahaya lainnya adalah ketidakmampuan pengemudi untuk memproses perubahan di lingkungan sekitarnya selama microsleep. Misalnya, pengemudi mungkin tidak menyadari bahwa lampu lalu lintas telah berubah warna, atau bahwa ada tanda peringatan di depan. Hal ini tidak hanya membahayakan pengemudi tersebut tetapi juga orang lain di jalan.
Kasus-kasus kecelakaan yang terjadi akibat microsleep sering kali berakhir tragis. Karena itu, sangat penting bagi pengemudi untuk mengenali tanda-tanda kelelahan dan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan atau bahkan memutuskan untuk tidak mengemudi jika merasa sangat lelah. Kesadaran akan bahaya microsleep bisa menyelamatkan nyawa, mengurangi risiko kecelakaan, dan menjaga keamanan semua pengguna jalan.(wong)